01 Februari 2009

PENENTUAN AWAL BULAN QAMARIAH

A. PENDAHULUAN
Ephemeris (zeij/bhs arab, tabel/Indonesia). Ephemeris Hisab Rukyat adalah buku yang berisi data bulan dan matahari yang dipersiapkan khusus untuk kepentingan Hisab dan Rukyat. Buku ini berjudul Ephemeris Hisab dan Rukyat dan diterbitkan setiap tahun, sejak 1993 oleh Direktorat Pembinaan Peradilan Agama Direktorat Jenderal Bimas Islam dan Penyelenggaraan Haji Departemen Agama RI. Data dalam buku ini, diprogram secara komputer yang dibuat/disain atas biaya Proyek Pembinaan Badan Peradilan Agama Islam, hak lisensi Badan Hisab Rukyat Departemen Agama Republik Indonesia, Hisab for Windows 1.0 Tahun 1993 dan Winhisab Version 2.0 tahun 1998 ( disempurnakan).
Pengadaan buku ini dirasakan sangat perlu karena selama ini Departemen Agama sangat tergantung kepada Almanak Nautika yang setiap tahun dibeli dari TNI AL Dinas Hidro Oseanografi dalam jumlah terbatas, dan pada umumnya baru dapat diperoleh pada bulan Juni atau Juli setiap tahun. Sedangkan kebutuhan akan data astronomis yang mutakhir, terutama untuk perhitungan awal bulan Ramadan, Syawal dan Dzulhijjah tidak selalu sesudah bulan Juni dan Juli, tergantung kalender Hijriyah. Selain itu Almanak Nautika disusun bukan untuk kepentingan Hisab dan Rukyat, maka banyak data yang sesungguhnya tidak diperlukan tetapi juga ada di dalamnya, sehingga banyak data yang tidak terpakai.

B. ISI KANDUNGAN EPHEMERIS
Buku Ephemeris Hisab Rukyat ini berisi data sebagai berikut :
1. Kalender masehi
2. Taqwim awal bulan qamariyah, yang berisi hasil perhitungan ijtima dan ketinggian hilal pada awal bulan qamariyah
3. Fase-fase bulan dan saat gerhana bulan dan matahari
4. Ketinggian hilal pada saat matahari terbenam di wilayah dunia.
5. Data posisi bulan dan matahari setiap jam, selama tahun yang bersangkutan yang meliputi :
a. Data matahari dan bulan terdiri dari :
1) Ecliptic longitude atau bujur astronomis matahari/bulan atau taqwim al- syam/al-qamar atau thul al-syams/al-qamar, yaitu jarak titik pusat matahari dari titik Aries (vernal equinox = Haml), diukur sepanjang lingkaran ekliptika ( dairat al-buruj).
2) Ecliptic latitude atau lintang astronomis matahari/bulan atau ‘ardh al- syams/al-qamar yaitu jarak titik pusat matahari dari lingkaran ekliptika (da’irat al-buruj). Sebenarnya lingkaran ekliptika itu adalah lingkaran yang dilalui oleh matahari dalam gerak semu tahunannya. Jadi matahari sebenarnya selalu berada pada lingkaran ekliptika itu, tetapi karena jalannya matahari itu tidak rata maka selalu ada pergeseran ke utara atau ke selatan. Oleh karena itu besarannya selalu mendekati nol.
3) Apparent right asention atau asensio rekta matahari/bulan atau panjatan tegak atau al-shu’ud al-mustaqim atau mathali’ al-baladiyah, yaitu jarak antara suatu benda langit dari titik aries, diukur sepanjang lingkaran equator (da’irat al-muaddal al-nahar).
4) Apparent declination atau deklinasi matahari/bulan atau mail al-syam/al-qamar yaitu jarak antara matahari/bulan dari equator diukur sepanjang lingkaran deklinasi. Lingkaran deklinasi adalah lingkaran besar yang mengelilingi bola langit dan melalui titik-titik kutub langit ( KU-KS ).
5) Semi diameter atau jari-jari matahari/bulan, yaitu jarak antara titik pusat matahari/bulan dengan piringan luarnya.
b. Data Matahari :
1) True geocentric atau jarak geosentris, yaitu jarak rata-rata antara bumi dan matahari. Karena bumi mengelilingi matahari dalam bentuk ellips, maka jarak bumi-matahari tidak selalu sama. Jarak terdekat disebut perigee atau al-hadhidh sedangkan jarak terjauhnya disebut apoge atau auj.
2) True obliquity atau kemiringan ekliptika atau mail kully hakiki, yaitu besarnya sudut kemiringan antara equator (mu’addal al-nahar) dan ekliptika (da’irat al-buruj).
3) Equation of time atau perata waktu atau ta’dil al-syams. Bumi berputar pada sumbunya rata-rata 24 jam sekali putaran, tetapi ternyata kecepatan perputaran ini tidak selalu sama, sehingga saat kulminasinyapun selalu berubah-ubah. Perubahan-perubahan ini disebut prata waktu.

c. Data bulan.
1) Horizontal paralax atau beda lihat atau ikhtilaf al-manzhar, yaitu sudut antara garis yang ditarik dari titik pusat bulan ke titik pusat bumi dengan garis dari titik pusat bulan ke mata pengamat. Dengan kata lain parralax adalah sudut yang memisahkan titik pusat bumi dengan mata pengamat.
2) Angle bright limb atau sudut kemiringan hilal yaitu sudut kemiringan yang tampak, akibat kemiringan terhadap matahari.
3) Fraction illumination yaitu besarnya piringan hilal yang menerima sinar matahari dan menghadap ke bumi.


6. Daftar refraksi, refraksi atau pembiasan cahaya besarnya penampakan cahaya bulan-hilal karena melalui atmosfir bumi, sehingga penampakan hilal dari bumi menjadi bergeser sebesar refraksi tersebut.


7. Daftar kerendahan ufuk (dip) karena pengaruh ketinggian tempat observasi.



C. CARA MENGAMBIL DATA DARI EPHEMERIS.
1. Data yang disediakan.
Ephemeris Hisab Rukyat ini menyediakan beberapa data mengenai matahari dan bulan yang dapat digunakan untuk penentuan arah kiblat, waktu salat, bujur astronomi,, lintang astronomi, asensio rekta, deklinasi, jarak geosentris, semi diameter, kemiringan ekliptika dan perata waktu. Sedangkan data mengenai bulan adalah bujur astronomi, lintang astronomi, asensio rekta, deklinasi, horizontal paralaks, semi diameter, sudut kemiringan bulan dan besar bulan.

2. Waktu yang dipergunakan.
Data matahari dan bulan tersebut diatas disajikan berdasarkan waktu Greenwich/Greenwich Mean Time (GMT) yang sekarang lebih dikenal dengan Universal Time (UT). Untuk merubah GMT menjadi waktu-waktu daerah di Indonesia, digunakan rumus-rumus sebagai berikut :

Waktu Indonesia Barat ( WIB) = GMT + 7 jam
Waktu Indonesia Tengah ( WITA) = GMT + 8 jam
Waktu Indonesia Timur ( WIT) = GMT + 9 jam
atau sebaliknya :
GMT = WIB - 7 jam
GMT = WITA - 8 jam
GMT = WIT - 9 jam
Untuk mencari data matahari dan bulan bagi wilayah Indonesia, waktu-waktu daerah di Indonesia, terlebih dahulu harus diubah menjadi GMT. Waktu standar 105o ( WIB ), 120o ( WITA) dan 135o ( WIT).
Contoh :
Mencari deklinasi matahari dan bulan pada jam 18.00 WIB tanggal 7 Mei 2002.

Langkah I :
Merubah WIB menjadi GMT, dengan rumus :
GMT = WIB - 7 jam, maka :
GMT = 18.00 - 7 jam = 11.00. Jadi jam 18.00 WIB = jam 11.00 GMT.
Langkah II
Mencari data deklinasi matahari dan bulan pada tanggal 7 Mei 2002 jam 11.00 GMT.
Hasilnya :
Deklinasi matahari = 16o 49’ 48”
Deklinasi bulan = - 8o 10’ 24”


3. Penyisipan/Interpolasi
Oleh karena data Matahari dan Bulan dalam Almanak ini disajikan pada setiap jam, maka untuk memperoleh data pada pecahan jam, diperlukan langkah-langkah penyisipan/ interpolasi.

Interpolasi : A - ( A - B ) x C / I
Contoh :
Mencari taqwim/bujur astronomis (Ecliptic Longitude dan Apparent Longitude) , Apparent Right Ascention matahari dan bulan, apparent declinatoin matahari dan bulan pada jam 17.22.38,97 WIB tanggal 7 Mei 2002.

Langkah 1 :
Merubah WIB menjadi GMT, dengan rumus
GMT = WIB - 7 jam, maka
GMT = 17.22.38,97 - 7 jam = 10. 22.38,97 WIB. Jadi jam 17.22.38,97 WIB = 10. 22.38,97 GMT.
Langkah 2 :
Mencari Apparent Right Ascention Matahari berikut :
Data pada jam 10 GMT = 44o 12’ 09”
Data pada jam 11 GMT = 44o 14’ 34”
Perubahan satu jam = 00o 02’ 25”
Maka hasil interpolasi adalah : 44o 12’ 09” - ( 44o 12’ 09” - 44o 14’ 34” ) x 0o 22’ 38.97” / 1 = 44o 13’ 3.74”
Langkah 3 :
Mencari Apparent Right Ascention Bulan sebagai berikut :
Data pada jam 10 GMT = 353o 42’ 40”
Data pada jam 11 GMT = 354o 09’ 59”
Perubahan satu jam = 00o 27’ 19”
Maka hasil interpolasi adalah : 353o 42’ 40” - (353o 42’ 40” - 354o 09’ 59” ) x 0o 22’ 38.97” / 1 = 353o 52’ 58.7”

Langkah 4 :
Mencari Apparent Declination (deklinasi bulan ) sebagai berikut :
Data pada Jam 10 GMT = - 8o 22’ 15”
data pada jam 11 GMT = - 8o 10’ 24”
Perubahan satu jam = 0 o 11’ 51”
Maka hasil interpolasi adalah : - 8o 22’ 15” - (- 8o 22’ 15” - - 8o 10’ 24” ) x 0o 22’ 38.97” / 1 = - 8o 17’ 46.6”

(Catatan : 1. Perhitungan dibulatkan sampai satuan detik.
2. Hati-hati dengan tanda + atau - pada perubahan satu jam )



4. Mencari ketinggian Hilal
Mencari ketinggian hilal dengan bantuan Almanak Nautika adalah dengan mempergunakan data GHA (Greenwich Hour Angle/Sudut Waktu Hilal untuk kota Greenwich). Hour angle ini biasanya diberi simbul “ t ” ( t kecil ) . Data “ t ” tidak disediakan oleh Ephemeris Hisab Rukyat ini.
Sebagai gantinya, kita dapat mempergunakan data Apparent Right Ascensio (Asensio Rekta), baik untuk bulan maupun maupun matahari, dengan langkah-langkah sebagai berikut :

Langkah 1 :
Mencari sudut waktu matahari ( to ) saat matahari terbenam dengan mempergunakan rumus:

Cos t = - tan p. tan d + sin h / cos p / cos d

t = sudut waktu matahari
p = Lintang tempat
d = Deklinasi matahari
h = Tinggi matahari saat terbenam

Langkah 2 :
Mencari Asensio Rekta matahari ( ao ) dan Asensio Rekta Bulan ( ac ) saat matahari terbenam, dari Ephemeris Hisab Rukyat ini .

Langkah 3 :
Mencari sudut waktu bulan ( tc ) dengan rumus :

t c = AR o - AR c + t o

Langkah 4 :
Mencari ketinggian hilal (hc ) dengan mempergunakan rumus :

Sin hc = Sin p . Sin dc + cos p . cos dc . cos tc


5. Mencari azimut matahari atau bulan ( A o / A c ) dengan rumus :


Cotan A = - Sin p / tan t + Cos p. tan d / Sin t




D. PENENTUAN AWAL BULAN RAMADHAN, DAN SYAWAL 1424 H.
Penentuan awal bulan dengan metode Hisab Rukyat merupakan suatu keniscayaan dalam rangka memenuhi hajat keagamaan Islam demi terciptanya kenyamanan dan ketentraman dalam pelaksanaan ibadah. Konflik dialogis masa lalu yang berkepanjangan bukanlah suatu halangan untuk kembali mencari titik-titik persamaan dan penyatuan konsepsi dalam mewujudkan solusi alternatif yang lebih elegan di masa mendatang.
a) AWAL RAMADHAN 1424 H.
1. KONVERSI:
Perkiraan ijtima akhir bulan Sya’ban 1424 H./awal bulan Ramadhan 1424 H. adalah sebagai berikut:

Tanggal 29 Sya’ban 1424 H.
1423 tahun + 7 bulan + 29 hari
1423/30 = 47 daur (siklus) + 13 tahun + 7 bulan + 29 hari
47 siklus = 47 x 10631 = 499.657 hari
13 tahun = 13 x 354 + 5 = 4.607 hari
7 bulan = 30 x 4 + 29 x 3 = 207 hari
29 hari = 29 hari +
Jumlah hari (tgl. 29 Sya’ban 1424 = 504.500 hari
Tafawut ( Ang. M-H) = 227.016 hari
Ang. Baru Gregorius XIII = 13 hari +
Jumlah = 731.529 hari

731529/1461 = 500 daur/siklus + 1028 hari
500 siklus = 500 x 4 = 2000 tahun
1028 hari = 1028 : 365 = 2 tahun + 298 hari
298 hari = 9 bulan + 25 hari
Kalau dirangkum menjadi = 25 hari + 9 bulan + 2 tahun + 2000 tahun
Sehingga, tanggal 25 Oktober 2003 = 29 Sya’ban 1424 H.
2. MENCARI SAAT IJTIMA’

Berdasarkan data dari Ephemeris Hisab dan Rukyat dapat diketahui saat ijtima’, sebagai berikut:

a. FIB. terkecil pada bulan Oktober 2003 adalah 0.00022 terjadi pada jam 13.00 GMT. tanggal 25 Oktober 2003 M.
b. ELM. pada jam 13.00 GMT. adalah 211 o 42’ 19”
c. ALB. pada jam 13.00 GMT. adalah 211 o 46’ 31”
d. Sabak matahari perjam adalah:
ELM. jam 13.00 GMT. = 211 o 42’ 19”
ELM. jam 14.00 GMT . = 211 o 44’ 49”
sabak matahari = 00 o 02’ 30”

e. Sabak bulan perjam adalah:
ALB. jam 00.00 GMT = 211o 46’ 31”
ALB. jam 01.00 GMT = 212 o 24’ 08”
sabak bulan = 00 o 37’ 37”

Saat Ijtima’ adalah sebagai berikut :
Jam FIB + ELM - ALB + 7 Jam WIB
SB - SM
Jam 13.00 + 211 o 42’ 19” - 211 o 46’ 31” + 7 Jam
00 o 37’ 37” - 00 o 02’ 30”
Jam 13.00 + - 0 o 04’ 12” + 7 Jam
0 o 35’ 07”
Jam 13.00 + - 0 jam 07 menit 10,56 detik + 7 Jam
Ijtima’ jam = 19 : 52 : 49.44 WIB
Ijtima’ terjadi pada jam 19 : 52 : 49,44 WIB tanggal 25 Oktober 2003

3. POSISI HILAL
Perhitungan untuk mengetahui situasi hilal menjelang awal bulan Ramadhan 1424 H.
Markas Padang
Lintang tempat (f/p ) = - 0o 57’ LS
Bujur tempat (l/N ) = 100o 21 BT
Tinggi tempat (h) = 10 m. di atas permukaan laut
a. Ijtima’ : 25 Oktober 2003 jam 19 : 52 WIB
b. Mencari sudut waktu dan saat matahari (t¥) terbenam:
Data = Deklinasi matahari (d) jam 11.00 GMT = -12o 02’ 07”
Equation of time (e) jam 11.00 GMT = 0o 15’ 54”
D’ (Dip) = 1.76 (10/ 60) = 0o 5’ 33.94”
Refraksi = 0o 34’ 30”
Semi diameter (S.d) = 0o 16’ 04.98”
Koreksi Waktu Daerah (KWD):105o – 100o 21’ /15= 0o 18’ 36’’

1) Rumus tinggi matahari waktu terbenam:
Rumus : h ¥ = 0 o - S.d - Refr - Dip
0o - 0 o 16’ 04.98” - 0 o 34’ 30” - 0 o 5’ 33.94” = - 0 o 56’ 8.92”
h ¥= - 0 o 56’ 8.92”

2). Rumus sudut waktu matahari terbenam
Cos t ¥ = - tan p. tan d + Sin h/Cos p/Cos d

Data: p = - 0 o 57’
d ¥ = - 12 o 02’ 07”
h ¥ = - 0 o 56’ 8,92”

Casio Calculator
Fx 120, 124, 130, fx 350, 3600 p
0 o 57’+/- tan+/- x 12 o 02’ 07” +/- tan + 0 o 56’ 8.92” +/- sin : 0 o 57’ +/- cos : 12 o 02’ 07” +/- cos = inv cos inv o o ” 91 o 9’ 34.45”
Casio Calculator
Fx 3800 P
0 o 57’+/- tan+/- x 12 o 02’ 07” +/- tan + 0 o 56’ 8.92” +/- sin : 0 o 57’ +/- cos : 12 o 02’ 07” +/- cos = shift cos shift o o ” 91 o 9’ 34.45”
Casio Calculator
fx 4000 P , 4500 P , dan 5000 P
Shift Cos ( - tan – 0 o 57’ tan - 12 o 02’ 07” + sin - 0 o 56’ 8.92”/ cos - 0 o 57’/ cos - 12 o 02’ 07”) exe shift o o ” 91 o 9’ 34.45”

t ¥/15 = 91 o 9’ 34.45”/15 = 06 o 04’ 38,3’’

c. Saat matahari terbenam.
Rumus : 12 - e + t ¥ - KWD.
Kulminasi = 12 00 00
Eq. of time (e) = 00 15 54__-
11 44 6
t/15 = 06 04 38,3_+
17 48 44,3
Koreksi Waktu Daerah = 0o 18’ 36’’__+
Matahari terbenam = 18 07 20,3
Koreksi bujur GMT. = 07 00 00 -
Jam GMT. = 11 07 20,3

d. Asensio Rekta (A.R ¥) matahari dan bulan (A.R Z):
Rumus Interpolasi : A - ( A - B ) x C / I
A.R ¥ jam 11 GMT = 209 o 27’ 14”
A.R ¥ jam 12 GMT = 209 o 29’ 37”
Maka hasil interpolasi adalah : 209 o 27’ 14” - (209 o 27’ 14” - 209 o 29’ 37” ) x 0 o 07’ 20,3” / 1 = 209 o 27’ 31,4”

A.R ¥ = 209 o 27’ 31,4”
A.R Z jam 11 GMT = 209 o 02’ 58”
A.R Z jam 12 GMT = 229 o 37’ 37”
hasil interpolasi adalah: 209 o 02’ 58” - (209 o 02’ 58” - 229 o 37’ 37”) x 0 o 07’ 20,3” / 1 = 209 o 07’ 12,27”
A.R Z = 209 o 07’ 12,27”

e. Mencari sudut waktu bulan (t Z)
Rumus: t Z = A.R¥ - A.R. Z + t ¥
209 o 27’ 31,4” - 209 o 07’ 12,27” + 91 o 9’ 34.45” = 91 o 29’ 53.58”
t Z = 91 o 29’ 53.58”

f. Mencari deklinasi bulan (d Z)
d Z Jam 11 GMT = - 09 o 58’ 05”
d Z jam 12 GMT = - 10 o 14’ 10”
Hasil interpolasi adalah: - 09 o 58’ 05” - (-09 o 58’ 05” - - 10 o 14’ 10”) x 0 o 07’ 20,3” / 1 = - 10 o 00’ 3,02”
d Z = - 10 o 00’ 3,02”

g. Mencari tinggi hakiki bulan (h Z)
Rumus: Sin h Z = Sin p . Sin d + Cos p. Cos d. Cos t

Data : p = - 0 o 57’
d Z = - 10 o 00’ 3,02”
t Z = 91 o 29’ 53.58”

Casio Calculator
Fx 120, 124, 130, fx 350, 3600 p
0 o 57” +/- sin x 10 o 00’ 3,02” +/- sin + 0 o 57” +/- cos x 10 o 00’ 3,02” +/- cos x 91 o 29’ 53.58” cos = inv sin inv o o ” -1 o 18’ 36,45”
Casio Calculator
fx 3800 P
0 o 57” +/- sin x 10 o 00’ 3,02” +/- sin + 0 o 57” +/- cos x 10 o 00’ 3,02” +/- cos x 91 o 29’ 53.58” cos = shift sin shift o o ” -1 o 18’ 36,45”
Casio Calculator
fx 4000 P , 4500 P , dan 5000 P
Shift Sin ( sin - 0 o 57” sin - 10 o 00’ 3,02” + cos - 0 o 57” cos - 10 o 00’ 3,02” cos 91 o 29’ 53.58”) exe shift o o ” -1 o 18’ 36,45”

h Z = -1 o 18’ 36,8”

h. Mencari azimut (A) matahari dan bulan
Rumus : Cotan A = - Sin p / tan t + Cos p . tan d / Sin t
1). Data matahari : p = - 0 o 57’
d¥ = - 12 o 02’ 07”
t ¥ = 91 o 9’ 34.45”

Casio Calculator
fx 120, 124, 130
0o 57’ +/- sin +/- : 91 o 9’ 34.45” tan + 0o 57’ +/- cos x 12 o 02’ 07” +/- tan : 91 o 9’ 34.45” sin = 1/x inv tan inv o o ” - 12 o 3’ 16,04” atau - 77 o 56’ 43,96”
Casio Calculator
Fx 350, 3600 p
0o 57’ +/- sin +/- : 91 o 9’ 34.45” tan + 0o 57’ +/- cos x 12 o 02’ 07” +/- tan : 91 o 9’ 34.45” sin = inv 1/x inv tan inv o o ” - 12 o 3’ 16,04” atau - 77 o 56’ 43,96”
Casio Calculator
Fx 3800 P
0o 57’+/- sin +/- : 91 o 9’ 34.45” tan + 0o 57’ +/- cos x 12 o 02’ 07” +/- tan : 91 o 9’ 34.45” sin = 1/x shift tan shift o o ” - 12 o 3’ 16,04” atau - 77 o 56’ 43,96”


Casio Calculator
fx 4000 P , 4500 P , dan 5000 P


Shift Tan ( - sin - 0o 57’ / tan 91 o 9’ 34.45” + cos - 0o 57’ tan - 12 o 02’ 07” / sin 91 o 9’ 34.45” ) exe shift o o ” - 12 o 3’ 16,04” atau - 77 o 56’ 43,96”

A¥ = - 12 o 3’ 16,04” diukur dari titik barat ke titik selatan, atau
A¥ = - 77 o 56’ 43,96” diukur dari titik selatan ke titik barat

2). Data bulan: p = - 0 o 57”
d Z= - 10 o 00’ 3,02”
t Z = 91 o 29’ 53.58”

Casio Calculator
fx 120, 124, 130
0o 57’ +/- sin +/- : 91 o 29’ 53.58” tan + 0o 57’ +/- cos x 10 o 00’ 3,02” +/- tan : 91 o 29’ 53.58” sin = 1/x inv tan inv o o ” - 10 o 1’ 36.97” atau - 79 o 58’ 23.03”
Casio Calculator
fx 350, 3600 p
0o 57’ +/- sin +/- : 91 o 29’ 53.58” tan + 0o 57’ +/- cos x 10 o 00’ 3,02” +/- tan : 91 o 29’ 53.58” sin = inv 1/x inv tan inv o o ” - 10 o 1’ 36.97” atau - 79 o 58’ 23.03”
Casio Calculator
fx 3800 P
0o 57’+/- sin +/- : 91 o 29’ 53.58” tan + 0o 57’ +/- cos x 10 o 00’ 3,02” +/- tan : 91 o 29’ 53.58” sin = 1/x shift tan shift o o ” - 10 o 1’ 36.97” atau - 79 o 58’ 23.03”
Casio Calculator
fx 4000 P , 4500 P , dan 5000 P
Shift Tan ( - sin - 0o 57’ / tan 91 o 29’ 53.58” + cos - 0o 57’ tan - 10 o 00’ 3,02” / sin 91 o 29’ 53.58” ) exe shift o o ” - 10 o 1’ 36.97” atau - 79 o 58’ 23.03”

AZ = - 10 o 1’ 36.97” diukur dari titik barat ke titik selatan, atau
AZ = - 79 o 58’ 23.03” diukur dari titik selatan ke titik barat

i. Letak dan posisi hilal
Letak dan posisi hilal berada di belahan bumi selatan dan di bawah matahari sejauh 2o 01’ 39.07”.

i. Kesimpulan
1. Ijtima’ akhir bulan Sya’ban 1424 H. terjadi pada hari Sabtu, 25 Oktober 2003, jam 19 : 52 WIB
2. Terbenam matahari (Ghurub al-syamsi ) jam 18 : 07 : 20,3 WIB.
3. Tinggi hilal hakiki: -1 o 18’ 36,08”
4. Azimut matahari : - 12 o 3’ 16,04” ( B-S ) atau - 77 o 56’ 43,96” ( S - B )
Azimut bulan : - 10 o 1’ 36.97” ( B-S ) atau - 79 o 58’ 23.03” ( S - B )
6. Letak dan posisi hilal berada dibelahan bumi selatan dan di bawah matahari.
7. Tanggal 1 Ramadhan 1424 H. jatuh pada hari Senin , 27 Oktober 2003 M.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BERANDA